Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hampir bisa memastikan kemenangan Pilpres 2024 dalam satu putaran. Prabowo-Gibran yang didukung penuh koalisi besar hingga tokoh nasional, diyakini bisa merebut kemenangan di Pilpres 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif Network Society Indonesia (NSI), Umar Halim Hutagalung membeberkan, ada tiga keunggulan yang didapatkan Prabowo-Gibran dalam menghadapi Pilpres 2024. Pertama, menurutnya adanya tabungan suara besar yang dimiliki Prabowo, hingga kepada dukungan dari pemilih Jokowi di Pilpres 2019 yang perlahan-lahan mendukung berpindah dukungan.
Merujuk kepada data Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 16-18 Oktober 2023, para pemilih Jokowi di Pilpres 2019 silam yang berjumlah 55,5 persen, sekitar 35,5 persen memilih Prabowo. Adapun pemilih Prabowo di Pilpres 2019 silam akan memilih kembali Prabowo di Pilpres 2024 sebanyak 65,2 persen.
“Jika diakumulasikan dari data ini maka Prabowo Subianto per-Oktober 2023 sebenarnya sudah memiliki tingkat keterpilihan sebesar 48,72 persen. Untuk mencapai lebih dari 50 persen sangat terbuka apalagi waktu pemilihan umum masih tiga bulan ke depan,” kata Umar, dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).
Kedua, Umar melanjutkan, adanya pemilih Prabowo yang masuk kepada golongan silent voters/smart voters itu tersebar cukup banyak. Jika ditarik ke belakang dari hasil KPU dan berbagai lembaga survei, Prabowo banyak mendapatkan dukungan dari kategori yang masuk kepada undecided voters yang berjumlah sebesar 60-95 persen.
“Jadi kalau kita tarik dari hasil rilis LSI terbaru (16-18 Oktober 2023) dengan memposisikan suara Prabowo-Gibran saat ini di angka 35,9 persen dan undecided voters sebesar 18,3 persen, kemudian berdasarkan pengalaman Pilpres 2019 kita ambil angka 77,5 persen (rata-rata dari 60-95 persen) dari suara undecided voters maka 14,18 persen yang berpotensi memilih Prabowo-Gibran,” ungkap Umar.