Revitalisasi Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menjadi salah satu program utama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) jika memenangi Pilpres 2024. Revitalitasi lembaga itu akan menjadi bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Sekretaris Eksekutif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto mengatakan Ganjar-Mahfud berniat mengembalikan peran Bulog seperti semula sebagai pengendali harga pangan dan penampung komoditas dari petani. Salah satu caranya dengan memperkuat infrastruktur Bulog di daerah.
Menurut Heru, Bulog nantinya tidak akan hanya fokus pada komoditas beras. Lembaga yang kini berada di bawah koordinasi Badan Pangan Nasional itu juga bakal mengelelola komoditas beragam jenis pangan lain, seperti jagung dan kedelai. “Selain itu, juga ada beberapa komoditas lainnya yang telah ditetapkan,” imbuh dia.
Terkait strategi mewujudkan Bulog menjadi instrumen pengendali harga komoditas pangan, Heru berkata Ganjar-Mahfud bakal terlebih dahulu memperbaiki anggaran untuk Bulog dan mereformasi manajemen pasokan pangan. “Kami akan memperbaiki anggaran untuk Bulog, mereformasi stock management, menggenjot produksi beras dalam negeri dengan pengelolaan yang terintergrasi hulu hilir (closed loop ),” ucap Heru.
Selama ini, Bulog kerap dikritik karena tidak mampu menjaga stabilitas harga pangan, terutama beras. Operasi-operasi pasar yang dilakoni Bulog kerap tak efektif karena Bulog tak punya cadangan beras yang kuat di gudang-gudang mereka. Pada 2023, misalnya, Bulog ditugasi pemerintahan Jokowi untuk mengimpor beras berkualitas medium hingga 3,5 juta ton beras. Stok beras Bulog yang diperkirakan hanya 1,7 juta ton tak ideal untuk mengantisipasi ancaman El Nino. Manajemen keuangan Bulog juga kerap berantakan. Pada 2023, Bulog punya utang hingga Rp7 triliun untuk penyerapan gabah atau beras dari petani. Di lain sisi, Bulog juga punya sekitar Rp16 triliun piutang yang hingga kini belum dibayarkan pemerintah.