27.4 C
Jakarta
Monday, April 28, 2025

Bahlil Kritik Guru Besar tentang Skenario Jokowi dan Anies: Harus Fokus pada Urusan Investasi

Jangan Lewatkan

Anies Baswedan Minta Menteri Investasi Fokus Urusi Investasi

Liputan6.com, Jakarta – Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, merespons ucapan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia yang menilai, ada skenario di balik kritikan sejumlah guru besar dan sivitas akademika kepada Presiden Jokowi. Anies meminta Bahlil fokus saja mengurusi investasi.

“Ya pada fokus di bidang masing-masing aja lah. Yang ngurusin investasi, fokus investasi. Supaya investasi kita lebih padat karya, daripada padat modal. Kalau nggak semua nanti pada ngurusin pilpres. Republik ini harus jalan,” kata Anies kepada wartawan di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu, 7 Februari 2024.

Mantan gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini menyarankan agar Bahlil fokus menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang menteri investasi. Menurut Anies, bersuaranya Bahlil justru memperlihatkan sesuatu yang lain.

“Jadi kalau Menteri Investasi (Bahlil) usul saya, biar konsentrasi saja urusan itu (investasi). Kalau tidak malah menggambarkan bahwa sebetulnya selama ini ada rekayasa ya,” ujar Anies.

Anies menilai, gerakan para guru besar yang mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi tidak layak dipandang sebagai suatu skenario. Bagi Anies, kritikan para guru besar dari berbagai perguruan tinggi terbentuk secara alami.

“Bagi orang yang terbiasa membuat skenario, apapun dipandang punya skenario. Tapi bagi yang tidak biasa pakai skenario, ya alami saja. Jadi kita tidak bisa melarang-larang orang curiga. Kita tidak bisa melarang orang berpikir dengan pikiran apa pun. Kita tidak bisa ngatur pikiran orang kan,” ucap Anies.

Anies berujar, kemunculan gerakan para guru besar kritik Jokowi harusnya diambil subtansinya saja. Menurut dia, isi kritikan guru besar, yang seharusnya menjadi perhatian utama para elite di pemerintahan.

“Ini kan karena kondisi, dan kondisi lah yang menyebabkan situasi ini terjadi, direspons aja substansinya. Jangan terlalu banyak membahas soal siapa, bergerak di mana, kampus apa, isinya lah yang direspons. Jangan siapanya dan bagaimana,” kata dia.

Semua Berita

Berita Terbaru