Selasa, 2 April 2024 – 11:36 WIB
Jakarta – Pelaku yang diduga membunuh anggota TNI, Praka S sudah diamankan. Hal itu diungkap Kapendam Jaya, Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra.
Adapun, kasus itu akan diekspos rencananya pekan ini. Sehingga, dirinya tidak berkata lebih lanjut terkait hal tersebut. Dirinya hanya membenarkan pelaku sudah ditangkap.
“Pelakunya sudah ditangani pihak Polda Metro,” kata dia pada Selasa, 2 April 2024.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya mengaku sedang mengkaji dan menelusuri anggota TNI, Praka S yang meninggal dunia setelah ditemukan bersimbah darah di area Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Polisi mengkaji dugaan Praka S menjadi korban pembunuhan.
“Saat ini masih sedang dilakukan penelusuran. Mohon waktu, dilakukan penelusuran oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan Senin, 1 April 2024.
Sebagai informasi, kematian Praka S dikonfirmasi kebenarannya oleh Dandim 0507/Bekasi Kolonel Arm Rico Sirait. Praka S ditemukan tergeletak bersimbah darah di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi, pada Jumat, 29 Maret 2024 sekitar pukul 03.30 WIB.
Rico mengaku mendapat informasi Praka S meninggal dunia dari petugas keamanan rumah sakit yang menanganinya. “Kami menerima laporan dari petugas keamanan RSUD. Jadi ketika petugas keamanan RSUD melaporkan, bahwa ada anggota TNI yang meninggal di RS,” ujarnya.
Selanjutnya, ditanyakan bagaimana kronologis kecelakaan yang dialami Praka S. Sebab, laporannya Praka S mengalami kecelakaan. “Kami memeriksa, baru kami bertanya bagaimana kejadian kecelakaannya, karena laporannya adalah kecelakaan. Jadi kami hanya menerima laporan, kemudian membantu mengkomunikasikan dengan satuan tempat prajurit itu berasal, yaitu anggota Pomdam III Siliwangi. Tindak lanjutnya dan sebagainya ada di satuan tersebut,” ujar Rico.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak Rico segera memeriksa Praka S di rumah sakit tersebut. Rico menyebut ada luka di kepala dan tangan Praka S. Ia juga mengatakan Praka S meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit dan diduga meninggal karena kehabisan darah.
“Informasi yang kami terima, ketika di RSUD masih hidup, selama 5 menit atau beberapa menit penanganan mungkin sudah kehabisan darah, mungkin ya, saya juga kurang tahu, dan kemudian meninggal. Karena meninggal dan dilihat dari data identitasnya sebagai tentara, RSUD melapor kepada kami,” kata Rico.
Dari laporan yang diterima, kata Rico, Praka S masih sempat meminta bantuan kepada warga untuk dibawa ke rumah sakit. Praka S juga masih sempat mengaku sebagai anggota TNI kepada warga.
“Laporan dari warga menyatakan ada korban kecelakaan, kemudian diperiksa oleh petugas korban masih hidup dan sempat berkomunikasi dan mengaku anggota POM TNI, meminta bantuan untuk dibawa ke rumah sakit. Bersama petugas polisi, menghubungi mobil ambulans untuk membawa korban ke RSUD Kota Bekasi, pihak UGD RSUD Kota Bekasi menerima korban, namun korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.
Rico mengaku mendapat informasi Praka S meninggal dunia dari petugas keamanan rumah sakit yang menanganinya. “Kami menerima laporan dari petugas keamanan RSUD. Jadi ketika petugas keamanan RSUD melaporkan, bahwa ada anggota TNI yang meninggal di RS,” ujarnya.
Sumber: Tautan Sumber