Selama bulan Ramadan ini, pengusaha gula aren di Rangkasbitung mengalami lonjakan pesanan yang signifikan, yang mengakibatkan peningkatan omset yang drastis. Agus Zaelani, salah satu pengusaha gula aren, menyatakan bahwa penjualan gula aren meningkat selama bulan Ramadan.
Biasanya, omset penjualan gula aren Agus sekitar Rp 8-10 juta per hari, namun selama bulan Ramadan omsetnya meningkat 100 persen. Ini disebabkan oleh tingginya permintaan baik dari pelanggan di lokasi maupun di luar daerah.
Meskipun demikian, Agus mengungkapkan bahwa tingginya permintaan juga membuatnya kesulitan untuk memenuhi seluruh pesanan. Meskipun demikian, kondisi ini dianggap membawa keberkahan bagi para pengusaha gula aren.
Selain itu, permintaan gula aren yang tinggi juga berdampak pada kenaikan harga gula aren selama bulan Ramadan. Mayoritas permintaan gula aren berasal dari luar Lebak, seperti wilayah Jabodetabek dan sebagian kecil dari wilayah Banten. Hal ini menyebabkan kenaikan harga gula aren dari Rp 250 ribu per toros menjadi Rp 300 ribu.
Magdalena, seorang penjual apem putih, juga mengungkapkan bahwa selama bulan Ramadan ia memesan gula aren dalam jumlah yang lebih banyak daripada biasanya. Hal ini dilakukan untuk memastikan stok bahan baku apem selama bulan Ramadan.
Dukungan untuk terus menyajikan jurnalisme independen dapat diberikan melalui link berikut: [Dukung BantenNews.co.id](https://saweria.co/bantennews). Temukan berita BantenNews.co.id di [Google News](https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMOT_oQswrIq6Aw?hl=id&gl=ID&ceid=ID%3Aid).