Competition and Markets Authority (CMA) dari Inggris telah merilis laporan yang menyoroti bahwa kebijakan Apple dapat membatasi inovasi dalam peramban iOS. CMA menyimpulkan bahwa kebijakan ketat Apple mencegah pesaing untuk memberikan fitur-fitur baru yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna.
Investigasi ini tidak hanya berfokus pada dominasi Apple dan Google dalam ekosistem perangkat mobile, tetapi juga menyoroti bahwa Apple memaksa pengembang peramban pihak ketiga untuk menggunakan mesin peramban WebKit milik Apple. Hal ini menghambat kemampuan mereka untuk menghadirkan fitur-fitur penting seperti loading halaman web yang lebih cepat.
Selain itu, CMA juga menekankan bahwa Apple dan Google memiliki posisi duopoli dalam pasar perangkat mobile, yang memungkinkan mereka untuk menetapkan aturan bagi para pengembang peramban mobile. Sebagai tanggapannya, Apple menciptakan argumen bahwa kebijakan mereka bertujuan untuk memastikan keamanan, privasi, dan kinerja terbaik untuk pengguna perangkat iOS.
Namun, CMA menemukan bahwa banyak pengembang perangkat lunak kecil di Inggris ingin menggunakan progressive web apps (PWA) sebagai alternatif cara menyediakan aplikasi tanpa perlu diunduh dari toko aplikasi. Sayangnya, teknologi ini tidak dapat berkembang secara optimal di iOS.
Dalam laporan tersebut, CMA juga mengungkapkan bahwa perjanjian pendapatan antara Apple dan Google mengurangi insentif finansial bagi mereka untuk bersaing dalam peramban mobile di iOS. Dengan rencana untuk melakukan tinjauan lebih mendalam terhadap isu ini, CMA akan menerima komentar publik sampai 13 Desember 2024, dengan harapan untuk membuat keputusan akhir pada Maret 2025. Dengan kekuatan baru dari Undang-Undang Pasar Digital, Kompetisi, dan Konsumen (DMCC), CMA berharap dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tegas untuk mengatasi masalah tersebut.