Banjir yang disebabkan oleh hujan deras pada Kamis (9/1/2025) kembali menghantam Kota Serang, menjadi perhatian utama bagi warga setempat. Masalah banjir yang terjadi setiap tahun, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi, dianggap sebagai masalah klasik yang terus berulang. Warga kini menaruh harapan besar kepada Walikota dan Wakil Walikota baru untuk menyelesaikan masalah ini.
Atta, seorang warga Rau, mengungkapkan keprihatinannya terhadap banjir yang sering melanda berbagai titik di Kota Serang. Dia berharap pemimpin baru dapat memberikan solusi konkret untuk masalah ini. Banjir tersebut seringkali disebabkan oleh sampah dari pedagang di pasar yang dibuang ke kali, menyebabkan kali menjadi sempit, dangkal, dan banjir meluap ke jalan.
Pagi itu, banjir di Jalan Ayip Usman, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, mencapai ketinggian 50 sentimeter, mengakibatkan beberapa pengendara harus berhati-hati. Drainase yang buruk di sekitar area tersebut menjadi sorotan, menyebabkan genangan air dan bahkan beberapa sepeda motor mogok akibatnya.
Lingkungan Domba di Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang juga menjadi area yang sering tergenang banjir. Banjir setinggi mata kaki merendam ruas Jalan Samaun Bakri sepanjang satu kilometer, dari Lingkungan Domba hingga Kelurahan Cimuncang. Ketua RT setempat, Jumadi, menyebutkan bahwa banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi dan saluran air yang sempit.
Warga Kota Serang berharap kepada Walikota dan Wakil Walikota baru untuk menyelesaikan masalah banjir ini dengan tindakan nyata. Dampak banjir yang terpantau mencapai 15 titik di Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen, memperlihatkan kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, termasuk distribusi bantuan logistik. BPBD Kota Serang terus melakukan evakuasi warga terdampak, menjadikan genangan air setinggi 60 cm sebagai prioritas utama.
Diat Hermawan, Kepala BPBD Kota Serang, menyoroti bahwa tumpukan sampah yang menyumbat saluran air menjadi salah satu penyebab utama banjir. Evakuasi warga masih terus dilakukan untuk memfasilitasi aktivitas harian mereka. Meskipun belum dilaporkan adanya korban jiwa, Diat mengimbau masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.