27.1 C
Jakarta
Friday, February 14, 2025

“Indonesia: Incaran Penjahat Siber? Penemuan dan Wawasan Baru!”

Jangan Lewatkan

Indonesia masih menjadi sasaran utama penjahat siber, hal ini terungkap dari laporan keamanan Kaspersky untuk kuartal IV tahun 2024, di mana sebanyak 3.904.883 serangan berbasis web berhasil diblokir. Meskipun angka tersebut turun 15,42 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, namun masih banyak pengguna yang menghadapi ancaman online.

Dalam laporan tersebut, Indonesia menempati peringkat 101 di tingkat global terkait dengan bahaya penjelajahan web. Negara ini sedang mengalami transformasi teknologi yang pesat dan menjadi target besar untuk penggunaan kecerdasan buatan atau artificial mind (AI). Tingkat kesiapan Indonesia untuk penggunaan AI telah mencapai 61,03 persen menurut data Oxford Insight.

Laporan Kaspersky juga menyatakan bahwa kecerdasan buatan akan menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, namun masalah privasi seputar data biometrik dan teknologi canggih juga menjadi perhatian utama tahun 2025. Ancaman yang semakin canggih mendorong perlunya solusi keamanan yang proaktif dan andal untuk mendeteksi dan menangkis serangan dengan efektif.

Untuk Indonesia, terdapat 8.376.431 insiden lokal yang terdeteksi oleh produk Kaspersky selama kuartal IV 2024, menempatkan negara ini pada peringkat ke-83 secara global. Ancaman utama berasal dari worm dan virus file yang tersebar melalui drive USB, CD, DVD, dan metode “offline” lainnya. Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, menekankan pentingnya keamanan siber dalam implementasi AI dan perlunya prioritas pada perlindungan data pribadi.

Data terbaru menunjukkan peningkatan kesadaran akan keamanan di Indonesia, namun tantangan masih ada. Individu dan bisnis perlu terus maju dalam membangun keamanan terbaiknya sambil menghadapi digitalisasi. Ini adalah langkah penting untuk menjaga keamanan online di tengah ancaman yang semakin kompleks.

Semua Berita

Berita Terbaru