Parfum adalah produk kecantikan yang bisa bertahan lama, tetapi ternyata parfum juga bisa kedaluwarsa seiring waktu. Meskipun tidak memiliki tanggal kedaluwarsa yang jelas, parfum mengalami perubahan yang mempengaruhi aroma dan kualitasnya. Paparan udara, sinar UV, jenis kemasan botol, dan kondisi penyimpanan dapat mempercepat proses kedaluwarsa parfum. Parfum yang kedaluwarsa juga bisa menimbulkan iritasi kulit atau reaksi alergi jika digunakan dalam kondisi tidak layak.
Bagaimana cara mengenali parfum yang kedaluwarsa? Ciri-ciri parfum kedaluwarsa antara lain terbentuknya kerak pada ujung semprotan, cairan parfum tampak keruh, aroma parfum yang berubah, terbentuknya endapan di dasar botol, dan dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Jika ujung semprotan parfum terdapat kerak atau kristal, bersihkan dan coba semprotkan parfum untuk memastikan aroma-nya. Cairan parfum yang kehilangan kejernihannya dapat menunjukkan kontaminasi, sedangkan perubahan aroma menjadi asam atau bau cuka menandakan parfum sudah tidak layak digunakan.
Endapan di dasar botol juga menunjukkan bahwa bahan dalam parfum sudah mulai terpisah dan tidak lagi tercampur dengan baik. Penggunaan parfum kedaluwarsa bisa memicu iritasi kulit karena komposisi kimia yang berubah. Namun, tidak semua reaksi iritasi menandakan parfum kedaluwarsa, bisa saja kulit sensitif terhadap bahan tertentu dalam parfum. Penting untuk memahami kandungan parfum sebelum menggunakannya kembali. Jadi, penting untuk mengenali ciri-ciri parfum yang kedaluwarsa agar tetap bisa menikmati kegunaannya dengan aman.