Dalam era modern ini, perencanaan keluarga menjadi aspek penting dalam kehidupan berkeluarga. Dengan berbagai pilihan kontrasepsi yang tersedia, seringkali pasangan dihadapkan pada pertanyaan apakah lebih baik memasang kontrasepsi pada wanita atau pria. Meskipun mayoritas penggunaan kontrasepsi di Indonesia didominasi oleh perempuan, keterlibatan pria dalam penggunaan kontrasepsi sangat penting.
Data BPS tahun 2024 menunjukkan bahwa sekitar 56,26% wanita berusia 15-49 tahun dan berstatus kawin menggunakan alat kontrasepsi. Prediksi dari PBB menunjukkan bahwa tingkat penggunaan kontrasepsi di kalangan perempuan yang telah menikah diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2030. Meskipun wanita memiliki lebih banyak opsi, peran pria dalam memilih kontrasepsi juga memiliki dampak yang signifikan.
Jenis kontrasepsi untuk wanita antara lain pil KB, IUD, Implan, suntik KB, dan sterilisasi wanita. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, namun penting untuk dipertimbangkan dengan baik sebelum memutuskan. Di sisi lain, untuk pria, metode kontrasepsi meliputi kondom dan vasektomi. Kondom adalah metode yang paling umum dengan tingkat efektivitas sekitar 98%, sedangkan vasektomi merupakan pilihan permanen yang sangat efektif.
Ketidakseimbangan gender dalam penggunaan kontrasepsi menjadi isu penting. Wanita seringkali memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam perencanaan keluarga, namun partisipasi pria dalam program keluarga berencana sangat penting. Meningkatkan kesadaran dan kontribusi keduanya dalam pemilihan kontrasepsi dapat membawa manfaat bagi kehidupan berkeluarga yang sehat. Diskusi terbuka antara pasangan sebelum memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan juga menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan reproduksi.
