Boikot produk Israel telah menjadi suatu topik yang mengundang sensitivitas dan kontroversi di dunia internasional. Beberapa negara, termasuk Indonesia, telah melakukan kampanye untuk memboikot produk-produk Israel sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Israel di Palestina. Serangan Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023 menyebabkan kematian puluhan ribu warga Palestina, dan kini Rafah merupakan zona terakhir yang diserang oleh Israel. Masyarakat dunia tidak tinggal diam dan mengunggah hastag #AllEyesOnRafah di platform media sosial sebagai bentuk protes. Selain itu, pengguna media sosial juga mendorong aksi boikot terhadap produk-produk Israel, bahkan menyarankan untuk menghindari artis yang mendukung Israel. Aksi boikot ini telah menunjukkan dampak terhadap produk Unilever di Indonesia, dimana terjadi penurunan harga saham perusahaan sebagai dampak dari boikot.
Aksi boikot ini seperti dapat memberikan dampak positif bagi UMKM di Indonesia. Aksi ini membuka peluang bagi UMKM dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang mulai menghindari produk-produk Israel. Seiring dengan meningkatnya konsumen yang mendukung aksi boikot, UMKM di Indonesia dapat mengalami peningkatan penjualan. Dengan berkembangnya UMKM, diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada perekonomian nasional dan menyerap tenaga kerja lokal. Sebagai konsumen, kita juga sebaiknya mulai mempertimbangkan produk-produk UMKM sebagai alternatif dari produk-produk luar negeri, termasuk produk dari Israel. Dengan demikian, kita dapat membantu masyarakat di dalam negeri dan sekaligus menunjukkan kepedulian terhadap nasib Palestina.
