Kehebatan bangsa Yunani dalam bidang filsafat telah memberikan kontribusi besar terhadap peradaban manusia. Berkat para filsuf besar seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, bangsa Yunani menjadi negara yang dihormati atas kejeniusan para pemikirnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa Yunani memiliki tingkat integritas dan kecerdasan yang tinggi, serta berperan penting dalam kemajuan sejarah peradaban manusia. Nilai-nilai filosofis yang mereka ciptakan masih menjadi acuan bagi pemikir dunia hingga saat ini.
Dalam sejarah peradaban Yunani kuno, perkembangan pengetahuan dan teknologi yang luar biasa bermula dari revolusi dari mitos menuju logos yang diprakarsai oleh para filsuf Yunani kuno. Mulai dari Thales, yang dikenal sebagai bapak filsafat klasik pada abad ke-6 SM, hingga masa pasca Socrates, para filsuf Yunani telah mampu menjawab fenomena alam dan pertanyaan humanisme berdasarkan daya akal mereka. Meskipun masih dalam tahap awal, pencapaian mereka pada masanya sangat luar biasa.
Sementara itu, di sisi lain, peradaban Yunani kuno tidak kalah dengan peradaban di wilayah lain seperti Mesir kuno dan Babylonia. Mesir kuno dan Babylonia telah mengalami kejayaan yang jauh lebih awal dan dianggap lebih maju daripada peradaban Yunani pada masa itu. Mereka telah mengembangkan sistem irigasi sungai Nil, arsitektur bangunan, dan ilmu ukur dalam masyarakat mereka. Meskipun demikian, mereka tidak menjadi awal mula perkembangan filsafat sebagaimana yang terjadi di Yunani.
Filsafat sendiri secara harfiah memiliki arti mencintai kebijaksanaan bukan merasa bijaksana. Hal ini ditegaskan oleh Plato dalam karyanya bahwa manusia seharusnya tidak merasa bijaksana, melainkan mencintai kebijaksanaan. Menurut Prof. Dr. K. Bertens, ada tiga faktor utama yang menyebabkan lahirnya filsafat di Yunani, antara lain kekayaan mitologi Yunani, kesusastraan Yunani terutama karya-karya Homeros, serta pengaruh ilmu pengetahuan dari Timur.
Dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa Yunani menjadi tempat lahirnya filsafat bukan hanya karena faktor internal, melainkan juga pengaruh dari luar. Faktor-faktor tersebut menjadikan Yunani sebagai cikal bakal perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat yang sungguh-sungguh ilmiah. Hal ini pun berdampak besar pada perkembangan sosial budaya masyarakat Yunani kuno yang memiliki perbedaan mencolok dengan masyarakat Timur pada masa itu.