Nasib keluarga Rahmat dan Tia beserta kedua anaknya di Kampung Ciluluk, Desa Keusik, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak sungguh memprihatinkan. Mereka terpaksa tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) berukuran 3×4 meter selama 10 tahun karena keterbatasan ekonomi. Rumah yang terbuat dari kayu dan anyaman bambu ini sudah miring dan hampir roboh, ditambah dengan lubang-lubang di setiap sisinya. Tia menyampaikan keluhannya terkait kondisi rumah yang telah mereka tempati selama satu dekade.
Dalam 10 tahun terakhir, keluarga Rahmat hanya mengandalkan penghasilan suami sebagai buruh angkut pasir. Penghasilan yang tidak menentu tersebut tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka, apa lagi untuk memperbaiki rumah yang rapuh. Tia mengungkapkan bahwa meskipun telah mengajukan bantuan perbaikan rumah, namun hingga kini belum ada kepastian.
Kepala Desa Keusik, Deden Handayani, juga menyatakan bahwa desanya sudah melakukan usulan untuk program RTLH, namun belum ada satu pun yang terealisasi. Meskipun 40 rumah di desa tersebut sudah diajukan, namun belum ada hasil yang memuaskan. Masalah ini semakin diperparah dengan minimnya bantuan sosial yang diterima oleh keluarga maupun desa secara keseluruhan. Semoga masalah ini segera mendapatkan perhatian serius dan solusi yang tepat agar kesejahteraan keluarga Rahmat dan warga lainnya dapat segera terwujud.