Kanker serviks telah menjadi perhatian serius bagi banyak perempuan, terutama karena gejalanya sering kali tidak terdeteksi secara dini. Gejala seperti keputihan berlebih dan nyeri saat berhubungan intim mungkin tampak sepele, namun sebenarnya bisa menjadi tanda awal kondisi serius seperti kanker serviks. WHO mencatat bahwa kanker serviks adalah kanker terbanyak keempat yang menyerang perempuan secara global, dengan kasus yang diperkirakan mencapai 660.000 perempuan setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, kanker serviks menempati peringkat kedua sebagai kanker yang paling sering diderita perempuan, dengan jumlah kasus baru mencapai 36.000 setiap tahun.
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi human papillomavirus (HPV), menggarisbawahi pentingnya skrining rutin untuk deteksi dini. Gejala utama kanker serviks yang perlu diwaspadai antara lain perdarahan vagina yang tidak biasa, perubahan pada keputihan, nyeri saat berhubungan intim, dan nyeri di bagian punggung bawah, panggul, atau perut bawah. Penting untuk segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala tersebut, karena deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan.
Kesadaran akan gejala dan risiko kanker serviks dapat membantu perempuan untuk melakukan langkah pencegahan yang tepat. Meskipun gejala tersebut bisa disebabkan oleh kondisi lain, tetap penting untuk menjaga kesehatan reproduksi dan berkonsultasi dengan dokter secara teratur. Dengan begitu, perempuan dapat meningkatkan kesempatan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.