Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Pesantren Persatuan Islam (Persis) di Garut, Jawa Barat tidak hanya memberikan makanan kepada siswa, tetapi juga membangun rantai pasokan makanan berbasis masyarakat. Dapur ini mengintegrasikan orang tua siswa sebagai pemasok utama makanan dan siswa sebagai penerima langsung dari Program Unggulan Presiden Prabowo Subianto. Bahan makanan utama seperti sayuran, buah-buahan, daging sapi, dan unggas berasal langsung dari keluarga siswa. Unit Layanan Pemenuhan Gizi Sekolah (SPPG) memiliki 47 staf dapur yang sudah berpengalaman dalam menyiapkan makanan sehari-hari untuk siswa asrama.
Dapur ini telah beroperasi tanpa keluhan selama lima bulan dan telah memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional. Tim dapur juga menekankan kualitas bahan baku dan menolak bahan yang tidak memenuhi standar. Meskipun awalnya anak-anak mungkin tidak menyukai sayuran, namun dengan edukasi gizi yang diberikan, keluhan tersebut perlahan memudar. Delegasi dari Kantor Komunikasi Presiden meninjau dapur ini dan mencatat bahwa operasinya telah memenuhi standar SOP nasional.
Kunjungan dari penasihat senior dan junior serta Kepala Bappeda Garut menunjukkan dukungan dari pihak terkait terhadap program ini. Dapur ini merupakan salah satu dari 19 unit SPPG di Garut yang melayani sekitar 3.000 hidangan per hari. Pemerintah daerah Garut berkomitmen untuk mendukung program dapur MBG tersebut dengan memobilisasi instansi lokal dan administrasi desa untuk mengidentifikasi lahan pengembangan dapur. Pemerintah pusat menyediakan pendanaan, sementara pemerintah daerah akan menangani infrastruktur untuk mendukung program ini. Seperti dilansir dari sumber link.