Tidak semua anak mengalami tumbuh gigi pada waktu yang sama. Beberapa bayi atau anak mungkin menunjukkan perkembangan gigi yang lebih lambat dari biasanya. Kondisi ini bisa membuat orang tua merasa cemas, terutama jika dibandingkan dengan anak seusia lainnya yang sudah mulai tumbuh gigi lebih awal. Padahal, keterlambatan pertumbuhan gigi bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari faktor genetik, asupan nutrisi yang kurang, hingga kondisi kesehatan tertentu. Penting bagi orang tua untuk memahami penyebabnya agar dapat memberikan perawatan yang tepat dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Pertumbuhan gigi pada setiap anak bisa sangat bervariasi. Menurut Healthline, umumnya gigi susu mulai tumbuh saat anak berusia antara 6 hingga 12 bulan. Namun, sebagian anak bisa mengalami pertumbuhan lebih awal, bahkan sejak usia 4 bulan, sementara yang lain mungkin baru tumbuh mendekati usia 1 tahun. Jika si kecil tampak lebih lambat dibanding anak seusia-nya dalam hal pertumbuhan gigi, orang tua tidak perlu langsung merasa cemas. Keterlambatan ini tergolong normal dan cukup sering terjadi. Anak usia satu tahun yang belum menunjukkan pertumbuhan gigi bisa saja hanya mengalami keterlambatan ringan yang umumnya akan teratasi dengan sendirinya.
Perlu diketahui, sekitar usia 6 bulan biasanya empat gigi pertama mulai muncul, dan pada banyak kasus, anak perempuan cenderung mengalami pertumbuhan gigi lebih cepat daripada anak laki-laki. Namun, bila hingga lewat usia 12 bulan belum juga ada tanda-tanda pertumbuhan gigi, sebaiknya konsultasikan ke dokter gigi anak untuk evaluasi lebih lanjut. Kekhawatiran sering kali muncul di kalangan orang tua ketika mendapati gigi anak mereka tidak tumbuh seiring waktu seperti anak-anak lainnya. Padahal, ada sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi waktu tumbuhnya gigi si kecil, antara lain: asupan kalsium ibu selama masa kehamilan, kekurangan gizi atau malnutrisi, pengaruh faktor keturunan atau genetik, jenis kelamin anak perempuan biasanya mengalami tumbuh gigi lebih awal dibanding anak laki-laki, dan kurangnya stimulasi, seperti jarang mengenalkan makanan bertekstur atau tidak memanfaatkan teether secara optimal.
Jika keterlambatan tumbuh gigi ini dialami oleh anak di bawah usia satu tahun, kondisi tersebut masih dianggap wajar dan tidak perlu menjadi alasan untuk panik. Namun, bila gigi belum juga muncul setelah anak berusia lebih dari satu tahun, sebaiknya segera periksakan ke dokter anak atau dokter gigi anak guna mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang sesuai. Untuk perawatan gigi anak, rutin membawa anak ke dokter gigi untuk pemeriksaan dan pencegahan masalah gigi sejak dini. Hindari membiarkan bayi tidur dengan dot atau empeng, karena dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang. Gunakan sikat gigi khusus bayi yang memiliki kepala kecil, bulu halus, dan pegangan besar agar nyaman digunakan. Bersihkan dot secara rutin untuk mencegah penumpukan bakteri di dalam mulut bayi. Berikan air putih secara teratur guna membantu membersihkan sisa makanan yang menempel di dalam mulut anak. Bersihkan gusi dan gigi bayi minimal 2ā3 kali dalam sehari menggunakan kain kasa steril untuk menjaga kebersihannya sejak dini.