Polres Metro Jakarta Timur membebaskan ratusan pelaku premanisme setelah melalui proses pembinaan dalam Operasi Berantas Jaya 2025. Dalam rentang waktu 9-20 Mei, sebanyak 157 pelaku berhasil ditangkap, di mana 20 di antaranya ditahan untuk proses hukum lebih lanjut, sementara 137 lainnya diberikan pembinaan. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menyatakan bahwa pelaku premanisme yang dilakukan pembinaan akan dikembalikan ke keluarga masing-masing jika tidak melibatkan unsur pidana serta korban tidak melapor.
Menurut Nicolas, penangkapan dilakukan di berbagai wilayah dan setelah itu pelaku dibina di Polsek setempat untuk mencegah aksi serupa yang mengganggu keamanan masyarakat. Proses penangkapan dan pembinaan dilakukan sesuai standar operasional prosedur yang berlaku dengan penilaian apakah tindakan tersebut melanggar hukum. Jika pelaku menunjukkan perubahan positif dan berkomitmen untuk tidak mengulangi tindakan yang sama, proses pembinaan wajib lapor akan diakhiri.
Nicolas menekankan bahwa premanisme merupakan penyakit masyarakat yang dilakukan menggunakan kekerasan, intimidasi, atau ancaman untuk mencari keuntungan atau kekuasaan. Berbagai jenis premanisme yang sering terjadi di Jakarta antara lain geng motor, balapan liar, pemerasan, penganiayaan, begal, curanmor, dan premanisme jalanan. Satgas Premanisme Polres Metro Jakarta Timur menangkap ratusan pelaku yang terlibat dalam berbagai kasus seperti menguasai lahan tanpa izin, intimidasi, pemerasan terhadap tukang parkir, penagih hutang dengan kekerasan, dan pungutan liar.
Operasi Berantas Jaya 2025 memproses pelaku premanisme yang melanggar beberapa pasal KUHP dan undang-undang lainnya. Dengan tindakan ini, pihak kepolisian berkomitmen untuk terus memantau dan menindak lanjuti pelaku premanisme supaya tidak mengulangi perbuatannya. Jika terdapat pelaku yang kembali melakukan kesalahan, akan dikenakan sanksi pidana sesuai dengan jenis perbuatannya. Tindakan ini merupakan upaya berkelanjutan untuk memberantas premanisme dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat di Jakarta.