Tren mancing galatama kini sedang populer di kalangan para penghobi mancing di kolam pemancingan. Sistem perlombaan ini dianggap lebih praktis, kompetitif, dan menarik bagi mereka yang ingin menguji kemampuan langsung. Popularitas galatama terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena minat masyarakat terhadap aktivitas memancing yang tidak hanya sekadar hobi, tetapi juga ajang kompetisi yang seru.
Galatama sendiri berasal dari istilah “Liga Sepak Bola Utama” (Galatama) yang populer pada era 1980-an. Dalam konteks mancing, galatama adalah perlombaan memancing di mana peserta berlomba menangkap ikan untuk menjadi juara. Berbeda dengan mancing harian, hasil tangkapan dalam galatama tidak boleh dibawa pulang. Perlombaan ini diselenggarakan di kolam khusus yang telah diisi dengan ikan sejak awal, dan setiap peserta diberikan waktu terbatas untuk memancing.
Pemenang dalam galatama ditentukan berdasarkan berbagai kriteria, seperti juara ikan terberat, juara total berat seluruh ikan, dan juara berdasarkan jumlah satuan ikan. Aturan teknis yang berbeda juga berlaku, seperti larangan menggunakan pelampung pada rangkaian pancing dan umpan hidup seperti cacing. Meskipun memahami sistem galatama membutuhkan waktu dan pengalaman, banyak pemancing menyukai sensasi kompetisi yang ditawarkan dan fokus pada pencapaian prestasi.
Dengan meningkatnya popularitas galatama dan kolam pemancing yang mengadopsi sistem ini, memancing galatama menjadi fenomena tersendiri dalam dunia memancing Indonesia. Semakin banyak orang tertarik untuk mencoba dan menikmati pengalaman unik yang ditawarkan oleh galatama.
