Serangan jantung, juga dikenal sebagai infark miokard, bisa menjadi momen mendebarkan yang menghentak kehidupan seseorang secara tiba-tiba. Hal ini terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhenti karena penyumbatan arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan plak lemak, kolesterol, dan zat lain. Dalam keadaan seperti ini, penanganan medis segera diperlukan untuk menghindari kerusakan permanen pada jaringan jantung.
Gejala serangan jantung bisa bervariasi, mulai dari nyeri dada, sesak napas, hingga keringat dingin dan mual. Namun, pada beberapa kasus, serangan jantung bisa terjadi tanpa gejala nyeri dada, terutama pada wanita dan penderita diabetes. Penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh penyempitan arteri akibat plak aterosklerotik.
Untuk menangani serangan jantung, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah segera memanggil ambulans dan memberikan pertolongan pertama dengan memberikan aspirin, meredakan nyeri, dan menyediakan oksigen. Pengobatan selanjutnya bisa meliputi pemberian obat-obatan, terapi oksigen, hingga prosedur invasif seperti angioplasti koroner.
Setelah serangan jantung, penting bagi pasien untuk menjalani program rehabilitasi jantung dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Hal ini termasuk menghentikan merokok, mengontrol tekanan darah dan kolesterol, serta rutin berolahraga. Dengan menyadari gejala, risiko, dan mengambil tindakan yang tepat, angka kematian akibat serangan jantung bisa ditekan secara signifikan.