Ponsel Lipat Samsung Memegang Kuasa Pasar Smartphone

Jangan Lewatkan

Persaingan di pasar smartphone global semakin ketat, namun Samsung kembali membuktikan dominasinya sebagai pemimpin pasar dunia. Menurut laporan International Data Corporation (IDC), Samsung menduduki posisi teratas dengan pengiriman 61,4 juta unit smartphone pada kuartal III 2025, setara dengan 19% pangsa pasar global. Sementara itu, Apple berada di posisi kedua dengan 58,6 juta unit (18,2%), menandai selisih tipis antara dua raksasa teknologi tersebut di tengah meningkatnya permintaan perangkat premium dan ponsel berbasis kecerdasan buatan (AI).

Laporan IDC menunjukkan bahwa Samsung mencatat pertumbuhan tahunan 6,3%, berkat kinerja kuat lini Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7, yang berhasil mendorong kembali tren ponsel lipat di pasar global. “Samsung mencatat pertumbuhan kuartalan terbaiknya pada Juli sepanjang sejarah, didorong oleh meningkatnya minat terhadap perangkat lipat generasi terbaru,” ujar Francisco Jeronimo, Vice President Client Devices IDC dalam laman resminya. Selain inovasi produk, strategi agresif Samsung dalam promosi, pembiayaan ringan, dan program tukar tambah (trade-in) dinilai efektif memperluas jangkauan pengguna.

Meski tertinggal tipis, Apple tetap menjadi pesaing terkuat dengan pertumbuhan 2,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peluncuran iPhone 17 Series terbukti sukses menarik minat konsumen premium di pasar global. “Apple mencatat hasil terbaiknya dalam kuartal Juli sepanjang sejarah, dengan permintaan iPhone 17 yang melampaui generasi sebelumnya,” jelas Jeronimo. Dengan ekosistem yang solid dan loyalitas pengguna yang tinggi, Apple diperkirakan akan tetap menjadi ancaman terbesar bagi dominasi Samsung hingga akhir 2025.

Di luar dua pemain utama, Xiaomi menempati posisi ketiga dengan 43,5 juta unit (13,5%), diikuti oleh Transsion (29,2 juta unit, 9%) dan vivo (28,8 juta unit, 8,9%). Menariknya, Transsion mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 13,6% secara tahunan, berkat ekspansi agresif di Afrika Utara dan Timur. Sementara Xiaomi memperkuat posisinya di Eropa dan Amerika Latin lewat seri Redmi Note dan Poco. Sedangkan vivo menunjukkan kebangkitan di Asia dengan lini AI-enhanced camera phone dan promosi online masif. Menurut Nabila Popal, Senior Research Director IDC, kunci pertumbuhan tahun ini terletak pada inovasi perangkat berbasis AI dan model pembelian yang fleksibel.

IDC menilai, kombinasi antara desain inovatif, fitur AI yang semakin canggih, dan strategi harga agresif membuat pasar smartphone kembali bergairah setelah periode penurunan global. Menurut Anthony Scarsella, Research Director IDC, momentum pertumbuhan ini akan terus berlanjut hingga kuartal akhir 2025. “Permintaan terhadap perangkat AI dan strategi promosi agresif akan memperkuat persaingan antarvendor besar di akhir tahun,” ujar Anthony. Dengan Samsung dan Apple saling menyalip di posisi teratas, sementara Xiaomi dan Transsion memperluas dominasi di pasar berkembang, tahun 2025 tampak akan menjadi tahun paling kompetitif dalam industri smartphone global selama satu dekade terakhir.

Source link

Semua Berita

Berita Terbaru