Home Budaya Rupiah Menguat di Bawah Rp16.000/USD

Rupiah Menguat di Bawah Rp16.000/USD

0

Nilai tukar Rupiah menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (6/5) pagi. Penguatan rupiah ini disebabkan oleh data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan penurunan. Data Non-Farm Payroll (NFP) dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur ISM Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.

Menurut Antara, pada Senin (6/5/2024), Rupiah menguat 98 poin atau 0,61 persen menjadi Rp 15.985 per dolar Amerika Serikat (AS), meningkat dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp 16.083 per dolar AS. Data juga menunjukkan bahwa PMI Manufaktur ISM AS pada April 2024 hanya mencapai angka aktual 49,2, lebih rendah dari perkiraan 50,0 atau dari bulan sebelumnya yaitu 50,3.

Selain itu, data NFP April 2024 juga menunjukkan angka aktual 175 ribu, lebih rendah dari perkiraan 238 ribu atau dari bulan sebelumnya 315 ribu. Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong, memperkirakan bahwa Rupiah akan menguat terbatas terhadap dolar AS yang melemah setelah data ekonomi AS yang lebih lemah dirilis pada Jumat (3/5/2024).

Leong menyebut bahwa kebijakan suku bunga tinggi Federal Reserve (The Fed) menjadi penyebab data NFP dan ISM yang lebih lemah dari prediksi. Investor sedang menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2024 yang diperkirakan akan menunjukkan kontraksi sebesar 0,9 persen.

Data PDB yang mengalami kontraksi diperkirakan akan memberikan tekanan pada Rupiah. Dukung terus BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen.

Source link

Exit mobile version