SERANG – Pengamat politik, Adib Miftahul menilai kutub politik baru yang dimotori Gerindra dapat mengganjal pencalonan Airin Rachmi Diany pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Banten 2024 mendatang. Hal itu menyusul terbentuknya Koalisi Banten Maju (KBM) yang berisi sejumlah partai politik (parpol) yakni Gerindra, PKS, NasDem, PAN, PPP dan PSI.
Adib mengatakan, setidaknya terdapat sejumlah catatan dalam peta politik pada Pilgub Banten 2024. Dimana, terbentuknya kutub politik baru yang dimotori Gerindra menjadikan KBM yang mendahului kutub politik Golkar dan Airin Rachmi Diany.
“Bahwa tarik ulur kepentingan sudah terjadi dan mulai mengerucut. Simbol-simbolnya sudah jelas,” kata Adib saat dihubungi melalui telepon, Minggu (7/7/2024).
Dengan demikian, lanjut Adib, ada beberapa catatan yang terjadi sehingga memanaskan peta politik di Pilgub Banten 2024. Pertama, suka atau tidak realitas politik saat ini dari berbagai survey sosok Airin masih mendominasi baik dari elektabilitas dan popularitas.
“Ini juga yang membuat kutub (politik) lain menutup celah Airin agar tidak mendapat partai (pendukung). Hal ini diartikan, Airin dipandang sebagai figur lawan yang berat, apalagi ditopang (kubu) Rau dengan logistiknya yang kuat,” katanya.
Adib juga menilai, figur mantan Walikota Tangerang Selatan itu dijadikan musuh politik. “Karena kutub Andra Soni dengan Dimyati agak berat (melawan Airin), begitu juga kutub Rano Karno cukup berat. Dengan menjadi politic enemy sebisa mungkin gerbong Airin diganjal agar tidak dapat teman,” ucapnya.
Meski begitu, dirinya pesimis gerbong Airin dapat dengan mudah diganjal pada pesta demokrasi di Provinsi Banten. “Cuma apa iya politik Rau yang punya logistik kuat, ditambah mesin Partai Golkar yang sedang on fire (parpol) lain tidak mau berteman, tidak mau membelot. Kemungkinan kecil Airon bisa diganjal,” katanya.
Kedua, Adib menilai, jika Airin dan Golkar tidak mendapatkan koalisi, maka peluang menang Gerindra cs akan terbuka.
“Tapi saya meragukan itu, karena politik itu tidak ada kesan yang abadi. Kemungkinan kecil Airin bisa diganjal. Apalagi dengan popularitas dan elektabilitas dan didukung logistik tang kuat dari Rau sangat kecil Airin tidak dapat teman. Justru KBM bisa jadi ikut gerbong Airin,” ujarnya.
“Dana kalau betul-betul misalnya Airin diganjal tidak dapat teman koalisi ya itu kemungkinan kecil. Bisa juga muncul (pasangan) Rano Karno-Arief R Wismansyah. Karena Arief juga masih punya peluang di Pilgub Banten. Dan seandainya Airin bisa diganjal, tapi itu kemungkinannya kecil sekali,” sambungnya.
Adib menambahkan, jika Airin menjadi politic enemy, maka pertarungan Pilgub Banten dapat terjadi antara Andra-Dimyati dan Rano-Arief. “Tapi sekali lagi itu kemungkinannya kecil,” tandasnya.
Dari informasi yang dihimpun, pasangan Andra Soni-A. Dimyati Natakusumah didukung KBM yang beranggotakan Gerindra (14 kursi), PKS (13 kursi), NasDem (10 kursi), PAN (7 kursi), PPP (4 kursi) dan PSI (3 kursi) dipastikan sudah memenuhi syarat pencalonan yakni 20 kursi. Dimana pasangan Andra-Dimyati mengantungi 51 kursi atau lebih dari syarat minimal kursi pencalonan dalam Pilgub Banten 2024.
Sedangkan Airin Rachmi Diany dengan Golkar (14 kursi) hingga saat ini masih belum mendapatkan partai koalisi. Meski begitu, peluang Airin untuk mendapatkan koalisi masih terbuka, dimana masih ada tiga parpol yakni PDIP (14 kursi), Demokrat (11 kursi), PKB (10 kursi) yang belum menentukan sikap. (Mir/Red)