Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, menjelaskan bahwa kandidat presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sedang saling menjajaki. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan Anies atau Ganjar akan saling mendukung jika salah satu dari mereka gagal pada putaran pertama Pilpres 2024.
Emrus mengatakan, “Hal ini masuk akal dan menjadi bagian dari strategi. Nanti, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies-Muhaimin akan bergabung menjadi satu poros.”
Belakangan ini, Ganjar terlihat semakin dekat dengan Anies. Keakraban mereka terlihat di media sosial. Melalui akun Twitter @aniesbaswedan, Anies mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ganjar dan meminta agar dia diundang.
Anies berkomentar, “Selamat ulang tahun, Dab @ganjarpranowo! Semoga selalu sehat, jika ada kesempatan, jangan lupa undang saya untuk makan bareng ya.”
Ganjar merespons dengan gurauan dan mengatakan bahwa dia tidak dapat mengundang Anies karena sedang tanggal tua. “Terima kasih Dab @aniesbaswedan, semoga Anda juga selalu sehat. Sayangnya, tanggal tua lagi, jadi tidak bisa mengajak makan,” balas Ganjar.
Kedua kandidat juga saling berkomentar di media massa. Dalam sebuah acara di Depok, Jawa Barat pada Sabtu (28/10), Anies berbicara tentang isu dinasti politik yang sedang ramai diperbincangkan. Meski tidak menyebutkan nama Jokowi secara spesifik, Anies mengingatkan bahwa masyarakat tidak akan membiarkan nepotisme tumbuh di Indonesia.
Anies berkomentar, “Bapak-ibu, apakah kita ingin nepotisme masih ada di negeri ini? Negara ini adalah milik seluruh rakyat Indonesia, bukan milik satu atau dua keluarga, benar tidak?”
Ganjar setuju dengan pernyataan Anies tersebut. “Semua sudah tahu, siapa pemiliknya? Negara ini milik kita, milik rakyat Indonesia,” kata Ganjar kepada wartawan di Hotel Peninsula, Jakarta.