Poltracking Indonesia juga merekam naik-turunnya elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres di Pulau Jawa.
Pertama, di Jawa Barat, pasangan Prabowo-Gibran masih unggul dengan angka 39,5 persen. Tetapi mengalami penurunan dari survei September yaitu 42,6 persen.
Urutan kedua dipegang oleh Anies-Muhaimin yang mengalami lonjakan besar di Jawa Barat yaitu, dari 21,6 persen pada September 2023 menjadi 32,6 persen.
Sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud juga mengalami kenaikan meski tidak setinggi Anies-Muhaimin. Dari 18,9 persen pada September 2023 menjadi 25,8 persen.
“Anies dan Muhaimin mengalami kenaikan sangat signifikan di Jawa Barat. Ada kenaikan sekitar 11 persen. Ganjar Mahfud juga mengalami kenaikan tetapi tidak setinggi Anies,” ujar Hanta Yuda.
Wilayah Jawa Tengah-DIY dipimpin oleh pasangan Ganjar-Mahfud dengan angka 53,3 persen, tetapi mengalami penurunan dibanding survei September 2023 dengan angka 58,3 persen.
Sementara, Prabowo-Gibran dan Anies Muhaimin mengalami peningkatan di Jawa Tengah-DIY. Prabowo-Gibran dari 15 persen pada September 2023 menjadi 27,2 persen. Anies-Muhaimin dari 8,9 persen menjadi 13,3 persen.
“Ganjar-Mahfud mengalami penurunan,” ucap Hanta Yuda.
Terakhir, di Jawa Timur, pasangan Prabowo-Gibran dan Anies Muhaimin mengalami kenaikan elektabilitas. Hanya Ganjar-Mahfud yang tidak terjadi perubahan signifikan.
Prabowo-Gibran dari 36,1 persen pada September 2023 menjadi 41,7 persen di Jawa Timur. Anies-Muhaimin dari 12,8 persen menjadi 17,8 persen.
Sedangkan Ganjar-Mahfud hanya berubah dari 37,8 persen pada September 2023 menjadi 38,3 persen.
“Pasangan Prabowo-Gibran mengalami kenaikan sekitar 5,6 persen cukup signifikan. Ganjar-Mahfud relatif stabil atau stuck di Jawa Timur. Sementara pasangan Anies-Muhaimin mengalami kenaikan 5 persen di Jawa Timur,” papar Hanta Yuda.