Home Politik Polri sedang menyelidiki dugaan kebocoran data KPU

Polri sedang menyelidiki dugaan kebocoran data KPU

0

Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri sedang menyelidiki dugaan kebocoran Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU). Brigjen Pol Adi Vivid dari Dittipidsiber Bareskrim Polri mengatakan bahwa indikasi kebocoran data KPU ditemukan saat jajarannya melakukan patroli siber.

“Dugaan kebocoran data KPU kami temukan dari hasil patroli siber yang dilakukan oleh anggota kami,” ujar Adi Vivid saat dikonfirmasi, Rabu (29/11).

Saat ini, Siber Polri tengah melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak lain terkait dugaan kebocoran data KPU.

Sebelumnya, Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC mengungkap adanya kebocoran 204 juta data Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia mengatakan seorang peretas dengan nama anonim “Jimbo” mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.

“Sebelumnya pada tahun 2022 peretas Bjorka juga mengklaim mendapatkan 105 juta data pemilih dari website KPU,” ujar Pratama dalam keterangannya, Rabu (29/11).

Akun anonim “Jimbo” juga membagikan 500 ribu data contoh yang berhasil dia dapatkan pada salah satu postingannya di situs BreachForums yang biasa digunakan untuk menjual hasil peretasan, serta beberapa tangkapan layar dari website https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk memverifikasi kebenaran data yang didapatkan tersebut.

“Jimbo juga menyampaikan dalam postingan di forum tersebut bahwa data 252 juta yang berhasil dia dapatkan terdapat beberapa data yang terduplikasi, di mana setelah Jimbo melakukan penyaringan, terdapat 204.807.203 data unik di mana jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang berjumlah 204.807.222 pemilih dari dengan 514 kab/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan.”

Exit mobile version