Home Politik Ganjar-Mahfud, Relawan Sosial Memberikan Cek Kesehatan Gratis untuk Warga Lombok

Ganjar-Mahfud, Relawan Sosial Memberikan Cek Kesehatan Gratis untuk Warga Lombok

0

Liputan6.com, Jakarta – Dedikasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat selalu digalakkan sukarelawan Ganjar-Mahfud Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satu hal yang diperhatikan adalah kondisi kesehatan masyarakat.

Bakti sosial cek kesehatan gratis menjadi bukti nyata loyalis pasangan capres-cawapres nomor urut 3 itu menjaga komitmen untuk terus menebar kebermanfaatan.

Agenda ini digelar di Pondok Pesantren Uluumul Quran Setiling, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu (30/12/23).

Koordinator Wilayah Santri Dukung Ganjar (SDG) NTB, Haerul Fahri mengatakan cek kesehatan gratis dirancang sebagai upaya mewujudkan masyarakat sehat melalui skrining penyakit tidak menular (PTM) diantaranya kadar gula darah, tekanan darah, serta asam urat.

“SDG bersama relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md NTB mengadakan bakti sosial pengobatan gratis di Pondok Pesantren Uluumul Quran Setiling. Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini, ada beberapa hal yang kita siapkan masyarakat bisa memeriksakan kesehatannya seperti asam urat, gula darah, dan penyakit-penyakit lainnya,” kata Fahri.

Cek kesehatan gratis ini melibatkan delapan tenaga kesehatan (nakes). Masyarakat bisa mengonsultasikan kondisi kesehatannya serta mendapatkan obat-obatan secara cuma-cuma.

Kesehatan tubuh adalah suatu hal yang penting untuk dijaga karena modal utama untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Mayoritas peserta pada hari ini adalah kelompok lanjut usia (lansia) dan santri.

Fahri mengimbau kepada masyarakat agar tetap memperhatikan segala faktor yang memengaruhi kesehatan. Misalnya dengan asupan gizi yang cukup, rajin berolahraga, serta menjaga postur tubuh.

“Jadi kan ada peserta yang ikut masyarakat yang ikut hari ini ada lansia ada juga anak muda lah, ada yang mendeteksi kesehatan seperti gula darah dan cek tensi apalagi mereka sudah lanjut usia mungkin bisa di normalisasikan,” tutup Fahri.

Exit mobile version