Home Politik Komitmen Ganjar Pranowo terhadap Pedagang Mie dan Bakso

Komitmen Ganjar Pranowo terhadap Pedagang Mie dan Bakso

0

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo menerima dukungan dari Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (APMISO). Ganjar Pranowo pun berkomitmen, jika terpilih menjadi presiden di pilpres 2024, akan menyelesaikan masalah yang selalu menghantui pedagang bakso. Menurut Ganjar, nasib pedagang bakso dengan pedagang kedelai hampir mirip.

“Pedagang bakso itu kadang-kadang 11-12 nasibnya dengan pedagang tempe dan tahu,” ujar Ganjar Pranowo di GOR Satria, Plombokan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/1/2024). “Kalau pedagang bakso biasanya problem di daging, kalau pedagang tempe-tahu di kedelai,” sambung Ganjar.

Mantan gubernur Jawa Tengah itu kemudian menceritakan pengalamannya dalam menyelesaikan persoalan kedelai. Kala masih menjabat gubernur, Ganjar menerima keluhan dari pedagang karena harga kedelai yang melambung. Ganjar kemudian melobi beberapa pengusaha yang punya stok kedelai berlimpah. Upayanya itu membuahkan hasil hingga akhirnya pedagang tempe dan tahu memiliki sebuah koperasi.

“Kita cari jalan keluar dan kita bertemu dengan pengusaha, akhirnya dibantu. Ini kedelai. Tidak sulit,” ujar Ganjar.

Capres yang diusung PDIP, PPP, Perindo dan Hanura itu kemudian berjanji akan mengatasi persoalan yang menimpa pedagang bakso bila terpilih menjadi presiden. Masalah seperti ini, kata dia, menjadi pekerjaan yang harus segera dituntaskan.

“Ketika kita bicara kebutuhan rakyat, pedagang bakso, maka ini akan menjadi pekerjaan rumah buat kita agar kita bisa melakukan di hulunya. Sudah saatnya kita beternak sapi,” ujar Ganjar.

Selain itu, Ganjar akan membuat skema kredit khusus untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Ia menceritakan lagi pengalamannya pernah menurunkan tingkat suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 7 persen saat menjadi gubernur Jateng. Dari awalnya bunga KUR berlaku sebesar 12 persen.

“Itulah KUR yang kemudian ditiru oleh pusat. Artinya ketika pedagang mi dan bakso membutuhkan itu, ada koperasinya. Maka pada saat yang sama sebenarnya kita bisa memberikan akses itu,” ujar Ganjar.

“Sehingga orang akan bisa mendapatkan itu. Dan tentu saja siklus bisnisnya, rantai pasokannya dari pedagang bakso itu tinggi sekali. Ada dagingnya, ada terigunya, ada konsumennya, ada gerobaknya. Maka kalau ini menjadi satu ekosistem dan setiap kali para pedagang bakso bisa mengabarkan kepada mereka, mudah-mudahan kita akan berada pada satu barisan yang sama,” dia menandaskan.

Exit mobile version