Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan, pecah kongsi Syafrudin dan Subadri disinyalir karena beda pandangan politik.
Subadri yang dulu keluar dari Partai Golkar yang telah membesarkan namanya untuk mendampingi Syafrudin pada Pilkada 2018 malah menerima kekecewaan.
“Mungkin saja Subadri menilai bahwa Syafrudin mengkhianati,. Karena begini kalau Subadri rela keluar dari Golkar, bergabung dan menang. Ketika perjuangan itu mungkin sudah menemukan hasilnya, tetapi dia tidak mendapatkan hasil,” tambahnya.
Lanjut Adib, kekecewaan karena merasa dikhianati tersebut yang kemudian mendasari bahwa pecah kongsi antara Syafrudin dan Subadri di Pilkada Kota Serang.
“Apalagi sekarang dia balik lagi ke Golkar dengan berpasangan dengan Ratu Ria, ini kan ada pertanda bahwa Subadri kecewa, dia balik ke rumah besarnya lagi, yaitu Golkar,” ungkapnya.