Pemenangan pasangan Robinsar-Fajar dalam Pilkada Kota Cilegon tidak hanya didasari oleh keberhasilan Tim Pemenangan dalam menerapkan strategi yang cermat, tetapi juga oleh pengaruh paslon yang masih muda yang disukai oleh kaum milenial dan ibu-ibu muda. Sebuah survei memperlihatkan bahwa mayoritas masyarakat tidak menginginkan petahana Helldy Agustian untuk kembali menjabat sebagai Walikota Cilegon. Namun, di balik kemenangan tersebut, terdapat warisan birokrasi yang dapat memengaruhi kinerja pemerintahan pasca pelantikan. Biar bagaimanapun, keberhasilan Robinsar-Fajar secara mengejutkan mengalahkan paslon berpengalaman dengan suara mayoritas. Dengan adanya kesenjangan dan dukungan dari sejumlah kelompok pemilih, pasangan ini dapat meraih kemenangan telak dalam Pilkada. Dengan demikian, Cilegon akan dipimpin oleh pasangan ini mulai dari bulan Februari 2025 mendatang. Euforia kemenangan mereka tidak hanya didorong oleh dukungan solid Tim Pemenangan, tetapi juga oleh keinginan kuat dari masyarakat untuk melihat perubahan.
“Pilkada Cilegon: Kemenangan Robinsar-Fajar dan Warisan Birokrasi”
