Partisipasi Pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) seringkali diwarnai dengan tingginya angka golput. Faktor-faktor yang menyebabkan golput tersebut beragam, mulai dari faktor administratif, ideologis, hingga teknis penyelenggaraan yang berdekatan dengan pemilihan umum lainnya. Kejenuhan masyarakat terhadap pemilihan umum dan kondisi cuaca juga turut berperan dalam menurunkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024. Selain itu, keterbatasan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) dan jarak yang jauh antara pemilih dengan TPS juga menjadi faktor lain yang berpengaruh. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai faktor yang saling berinteraksi sehingga tidak ada faktor tunggal yang dapat menjelaskan tingginya angka golput pada Pilkada.
Hasil Pilkada Jakarta Tetap Valid: Wamendagri Sebut Golput 42%
