Sebanyak 3.700 karyawan di tiga perusahaan di Tangerang harus menghadapi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yang menarik perhatian Taufik Arahman, anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Mayora Indah Tbk dengan 200 karyawan yang terkena PHK, PT Adis Dimension Footwear dengan 1.500 karyawan yang terkena PHK, dan PT Victory Ching Luh yang sedang dalam proses PHK terhadap 2.000 karyawan.
Menurut Taufik, alasan di balik PHK tersebut bervariasi, mulai dari kontrak kerja yang habis hingga penurunan pasar. PT Mayora melakukan PHK karena tidak memperpanjang kontrak karyawan, sedangkan PT Cingluh dan PT Adis melakukan PHK karena faktor penurunan pasar dan rencana ekspansi perusahaan ke wilayah Jawa Tengah. Terkait dengan ekspansi ke wilayah lain, Taufik menyebut bahwa hal ini berkaitan dengan tingginya Upah Minimum Regional (UMR) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Banten yang mempengaruhi biaya produksi.
Taufik juga mengkritik rencana perusahaan untuk pindah ke wilayah lain dengan alasan ekspansi, karena menurutnya hal ini bisa menjadi ancaman bagi Banten di masa depan. Dia menekankan pentingnya langkah cepat dari pemerintah dalam menangani dampak PHK tersebut. Selain itu, Taufik juga mendorong Pemprov Banten untuk serius menyelesaikan masalah investasi dan ketenagakerjaan guna memastikan pertumbuhan ekonomi sesuai dengan harapan. Demikianlah harapan Taufik untuk menemukan akar masalah dan solusi terbaik agar investasi di Banten tidak terhambat oleh masalah berulang.