Kesabaran adalah kunci utama dalam menjalankan ibadah puasa. Tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, puasa juga mengajarkan kita untuk mengendalikan diri dari berbagai godaan, baik fisik maupun emosional. Rasulullah saw bahkan mengibaratkan puasa sebagai separuh dari kesabaran, menegaskan betapa eratnya hubungan antara keduanya. Hadis ini menunjukkan bahwa puasa dan kesabaran memiliki hubungan yang erat. Menjalankan ibadah puasa membutuhkan kesabaran, dan kesabaran yang kuat juga akan membantu seseorang dalam menjalani puasa dengan baik.
Bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melatih kesabaran. Menurut Imam Maiduddin, sabar berarti menahan diri dari ketidaksabaran dan ketidakpuasan, menjaga lisan dari mengeluh, serta menahan seluruh anggota tubuh dari hal-hal yang tidak baik. Puasa adalah salah satu bentuk nyata dari kesabaran ini karena di saat melakukan puasa kita menahan lapar, haus, serta hawa nafsu demi menjalankan perintah Allah. Imam Ibnu Rajab Al-Hambali membagi sabar menjadi tiga jenis: Sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi hal-hal yang diharamkan, dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup. Menariknya, dalam ibadah puasa, ketiga jenis kesabaran ini hadir secara bersamaan.
Allah menegaskan bahwa puasa adalah bentuk ibadah yang harus dijalankan dengan penuh kesabaran. Namun, dalam praktiknya terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi, baik dari dalam diri maupun dari lingkungan sekitar. Dari dalam diri, seseorang harus menahan godaan makan yang tidak teratur, kebiasaan berkata kotor, atau melakukan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa. Sementara itu, dari lingkungan sekitar, ada banyak faktor yang dapat menguji kesabaran, seperti melihat orang lain makan, bekerja dalam kondisi lelah, atau menghadapi berbagai situasi yang memancing emosi. Kesabaran bukan hanya membantu seseorang dalam menahan godaan saat berpuasa, tetapi juga meningkatkan kualitas ibadah. Dengan bersabar, seseorang akan lebih ikhlas menjalankan puasa, lebih mampu mengendalikan emosinya, serta lebih fokus dalam meningkatkan ketakwaannya kepada Allah.
Puasa yang dilakukan tanpa menjaga ucapan dan perbuatan akan kehilangan esensinya. Oleh karena itu, kesabaran adalah benteng dari kualitas ibadah seseorang. Tanpa kesabaran, puasa hanya akan menjadi sekadar menahan lapar dan haus.