Pada Selasa, 13 Agustus 2024, Direktur NSI Nawacita Sosial Inisiatif, Goenardjoadi Goenawan, membagikan pemikirannya tentang sejarah Orde Baru 32 tahun Indonesia yang tidak pernah berutang ke IMF. Hal ini disebabkan oleh Indonesia yang dulu menjadi donatur IMF, di mana bunganya para kreditur Eropa membayar langsung kepada Pak Harto melalui Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI).
IGGI didirikan pada tahun 1967 dengan inisiatif Amerika Serikat untuk mengkoordinasikan dana bantuan multilateral kepada Indonesia. Namun, kelompok ini kemudian berubah menjadi CGI dan bubar setelah kerusuhan tahun 1998, menyebabkan Indonesia berutang kepada IMF dengan syarat-syarat yang rumit.
Pertanyaan muncul, apakah Indonesia bisa mengaktifkan kembali IGGI? Bunganya IGGI berdasarkan akad dengan Soeharto, dan setelah kematiannya akad itu diteruskan kepada Prince Donni Saputra Sandjojo Hamidjojo Suparto. Lebih lanjut, ada opsi untuk Indonesia berutang ke World Bank dengan bunga nol persen, seperti yang dibahas dalam pertemuan antara Goenardjoadi Goenawan dan Bapak Faisal Basri.
Diskusi tersebut mencakup penjaminan utang negara melalui World Bank dengan plafon kredit IDR 10 triliun dan cara pelaksanaannya. Semua ini berkaitan dengan sejarah perjanjian yang melibatkan AS, Sukarno, dan kemudian Soeharto. Semua opsi ini mungkin dapat dilakukan dengan penjaminan utang negara RI kepada World Bank melalui keputusan presiden. (Penulis Ir Goenardjoadi Goenawan, MM, Direktur NSI Nawacita Sosial Inisiatif)