Selama Bulan Suci Ramadan, pola belanja masyarakat cenderung meningkat, menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa akibat naiknya permintaan pasar. Inflasi yang terkendali dianggap positif karena dapat meningkatkan daya beli masyarakat, stabilitas harga, dan pertumbuhan ekonomi. Menurut Saefulloh, inflasi yang rendah atau stabil menunjukkan ekonomi yang baik. Inflasi bisa disebabkan oleh tekanan dari sisi permintaan, tekanan dari sisi penawaran, dan ekspektasi inflasi. Teori Keynesian menjelaskan bahwa excess demand akan mendorong kenaikan harga, terutama saat hari besar keagamaan. Di sisi lain, deflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan. Upaya yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengontrol inflasi antara lain menjaga ketersediaan stok barang, meningkatkan sarana distribusi, dan mengawasi pasar. Diskon tarif listrik merupakan salah satu kebijakan yang efektif menekan inflasi selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Inflasi yang terkendali dan deflasi perlu diawasi agar tidak berdampak negatif terhadap ekonomi.
Inflasi Ramadan & Idul Fitri 2025: Tips Penghematan dan Investasi
