27 C
Jakarta
Sunday, April 20, 2025

5 Tanda Anak Siap Toilet Training

Jangan Lewatkan

Setiap orang tua pasti ingin anak mulai lepas dari popok. Namun, tidak jarang muncul kekhawatiran saat anak belum juga menunjukkan tanda siap, apalagi ketika melihat anak lain seusianya sudah bisa buang air sendiri. Perasaan cemas semacam ini sangat wajar, tapi penting diingat bahwa setiap anak memiliki waktu dan proses belajar yang berbeda. Toilet training bukan semata-mata persoalan usia, tapi melainkan juga soal kesiapan fisik dan emosional. Memaksakan anak belajar terlalu dini justru bisa membuatnya merasa tertekan, bahkan menolak untuk mencoba. Maka, kuncinya adalah memperhatikan tanda-tanda kesiapan dan tidak terburu-buru.

Beberapa anak biasanya mulai menunjukkan tanda siap saat memasuki usia 18–24 bulan, namun ada juga yang baru benar-benar siap di usia tiga tahun. Beberapa sinyal yang bisa diperhatikan untuk mengetahui apakah anak siap untuk toilet training adalah ketika anak mulai sadar saat ingin buang air, popok tetap kering selama dua jam atau lebih, tidak nyaman saat popoknya basah atau kotor, buang air di waktu yang cukup teratur, tertarik melihat orang lain menggunakan toilet, mampu menurunkan dan menaikkan celana sendiri, bisa duduk diam selama beberapa menit, serta mengerti dan bisa mengikuti instruksi sederhana. Jika sebagian besar tanda tersebut sudah terlihat, toilet training bisa mulai diperkenalkan secara bertahap.

Membiasakan anak dengan konsep dasar toilet bisa dimulai sejak dini, bahkan sebelum benar-benar memulai pelatihan. Hindari memberi label negatif pada aktivitas buang air dan fokuskan pada pemahaman bahwa tubuh memiliki cara alami untuk membuang hal yang tidak dibutuhkan. Salah satu cara efektif untuk memperkenalkan toilet training adalah melalui potty chair. Pastikan suasana rumah cukup tenang agar anak bisa fokus belajar dengan nyaman. Toilet training memang bukan proses yang mudah, tetapi dengan pendekatan yang penuh kasih, tanpa paksaan, dan disesuaikan dengan ritme anak, masa transisi ini bisa menjadi pengalaman yang positif dan membangun kepercayaan diri anak ke depannya.

Source link

Semua Berita

Berita Terbaru