Penangkapan 20 remaja terduga pelaku tawuran di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, dilakukan oleh polisi pada Rabu dini hari. Dari 20 orang yang ditangkap, sebagian besar adalah pelajar atau anak-anak. Kapolsek Jatinegra Kompol Samsono mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian saat ini sedang menyelidiki adanya korban meninggal akibat tawuran tersebut. Meskipun pada saat penangkapan korban belum teridentifikasi, petugas masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran dugaan mengenai korban kritis akibat peristiwa tawuran di Jalan Otista yang terekam dalam video yang beredar di media sosial.
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa kasus tawuran di Jakarta Timur mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2024. Data dari Polres Metro Jakarta Timur mencatat bahwa terdapat tujuh kasus pada bulan Juni, 12 kasus pada bulan Juli, dan meningkat menjadi 16 kasus pada bulan Agustus 2024, total mencapai 35 kasus dalam tiga bulan tersebut. Kawasan Duren Sawit menjadi titik rawan dengan lima insiden tawuran terjadi antara November hingga awal Desember 2024. Seluruh kecamatan di Jakarta Timur dikategorikan sebagai zona merah tawuran karena tidak ada kecamatan yang terbebas dari insiden tersebut.
Meskipun demikian, selama libur Lebaran 2025, terjadi penurunan kasus tawuran di wilayah tersebut. Pelaksana tugas Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, menjelaskan bahwa koordinasi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat sangat penting dalam menjaga kondusivitas selama periode tersebut. Seiring dengan terus dilakukannya penyelidikan untuk mendalami penyebab, kronologi, dan korban dari peristiwa tawuran di Jalan Otista, Jakarta Timur.
