Solusi Krisis Anggaran di RPJMD Cilegon

Jangan Lewatkan

Pada tanggal 27 April 2025, Kota Cilegon merayakan ulang tahun ke-26. Perayaan ini dipimpin pertama kalinya oleh Robinsar-Fajar sebagai kepala daerah. Dalam momen transisi pemerintahan yang strategis ini, Robinsar-Fajar membawa visi “Cilegon Baru yang Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing”. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintahan baru ini membutuhkan petunjuk yang jelas dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) selama 5 tahun ke depan.

Ranwal RPJMD telah disusun oleh Bappedalitbang Kota Cilegon dan diserahkan ke DPRD. RPJMD berperan penting dalam mengarahkan pembangunan daerah, memastikan kesinambungan pembangunan, dan mengoptimalkan penggunaan anggaran. Dokumen ini sangat vital untuk mewujudkan pembangunan daerah yang terarah, terukur, berkelanjutan, dan pro-masyarakat.

Di dalam RPJMD, isu strategis menjadi landasan untuk mengidentifikasi permasalahan pembangunan yang signifikan, serta menentukan arah dan prioritas pembangunan. Beberapa isu strategis yang teridentifikasi antara lain rendahnya capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), ketimpangan pendidikan, tingginya tingkat pengangguran, ketergantungan pada sektor industri besar, dan infrastruktur dasar yang belum merata.

Namun, Kota Cilegon dihadapkan pada defisit anggaran yang serius dan kebijakan efisiensi anggaran nasional yang memotong dana transfer daerah. Kombinasi dari kedua faktor ini menjadi tantangan besar bagi pemerintahan Robinsar-Fajar dalam merealisasikan visi dan misi pembangunan. Evaluasi dan revisi terhadap Ranwal RPJMD menjadi langkah penting untuk mengantisipasi krisis anggaran yang sedang dialami Kota Cilegon saat ini. Sebuah RPJMD yang jujur, responsif, dan realistis akan membantu mengatasi berbagai tantangan pembangunan yang dihadapi sehingga Kota Cilegon benar-benar bisa mencapai “Cilegon Baru” yang diinginkan.

Source link

Semua Berita

Berita Terbaru