Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Wamildan Tsani mengungkapkan bahwa perusahaan bakal kembali mencatatkan keuntungan pada tahun 2026 setelah menerima pinjaman dana sebesar Rp 6,6 triliun dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Proyeksi ini diungkapkan dalam konferensi pers di Plaza Mandiri pada Rabu (25/6/2025). Dengan dana yang diterima, Garuda berencana untuk mengoptimalkan operasionalnya sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Meskipun pada kuartal pertama tahun 2025 Garuda masih mencatatkan rugi bersih sebesar USD 76,48 juta, angka ini menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pendapatan usaha Garuda Indonesia juga mengalami peningkatan tipis sebesar 1,62 persen year on year, menjadi USD 723,56 juta. Meski begitu, beban usaha perusahaan juga mengalami kenaikan, yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perbaikan kinerja keuangan perusahaan. Setelah memperhitungkan seluruh komponen pendapatan dan beban usaha, Garuda mencatat rugi sebelum pajak sebesar USD 88,73 juta, menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Bos Garuda Indonesia Ungkap Rencana Pertumbuhan Bisnis 2026
