Sejarah & Makna Pacu Jalur: Tradisi Riau yang Viral

Jangan Lewatkan

Pacu Jalur, lomba perahu tradisional yang menjadikan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Riau bangga, kembali mendapat perhatian di media sosial. Video aksi pendayung cilik yang kompak dan cerdas mempertahankan keseimbangan jalur di Sungai Kuantan telah menarik perhatian tidak hanya di Tanah Air tetapi juga dari para kreator konten luar negeri. Fenomena ini menarik minat penonton dengan video yang diberi latar belakang lagu “Young Black & Rich” milik Melly Mike, yang memberikan kesan percaya diri dan kekuatan yang sejalan dengan tren Aura Farming. Aura Farming, tren yang mulai ramai sejak September 2024, menjadi medium baru dalam pengenalan budaya lokal Indonesia secara emosional dan menarik bagi panggung global.

Pacu Jalur bukanlah hal baru bagi masyarakat Kuantan Singingi, karena sudah menjadi tradisi yang turun-temurun sejak abad ke-17. Pada awalnya, perahu kayu panjang yang disebut “jalur” digunakan sebagai alat utama transportasi penduduk desa di sepanjang Sungai Kuantan. Seiring waktu, jalur mulai dihias dengan ukiran artistik sebagai simbol status sosial. Setelah itu, masyarakat menemukan sisi lain dari jalur, yaitu kecepatan, dan memperlombakannya dalam adu cepat menyusuri Sungai Kuantan. Pacu Jalur kemudian berkembang menjadi ajang perlombaan yang dipusatkan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap bulan Agustus.

Di masa sekarang, Pacu Jalur semakin semarak dengan beragam kostum para pendayung, dentuman meriam sebagai tanda lomba dimulai, dan sorak-sorai penyemangat yang menambah semarak budaya khas Kuantan Singingi. Acara ini pun telah menjadi agenda wisata resmi Pemerintah Provinsi Riau, menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara ke Kabupaten Kuantan Singingi. Hal ini membuktikan bahwa Pacu Jalur bukan hanya sebagai tradisi lokal yang dilestarikan, tetapi juga warisan budaya yang patut dinikmati.

Source link

Semua Berita

Berita Terbaru