Home Lainnya Gerakan Spiritual Berwujud Konservasi Alam

Gerakan Spiritual Berwujud Konservasi Alam

0

Upacara Ngertakeun Bumi Lamba tahun ini di kawasan Tangkuban Parahu, Bandung Barat, kembali mengundang ribuan peserta dari berbagai penjuru Nusantara yang merasa terpanggil untuk memperkuat ikatan antara manusia dan semesta. Sejak pagi, suasana telah diwarnai oleh derap langkah mereka yang mengenakan beragam pakaian adat khas Sunda, Bali, Dayak, hingga Minahasa, melambangkan keberagaman yang bersatu dalam semangat Ngertakeun Bumi Lamba.

Ngertakeun Bumi Lamba sendiri bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momentum untuk membangkitkan kesadaran kolektif—sebuah ajakan bersama merawat dan memakmurkan bumi. Filosofi di balik “ngertakeun” yang berarti memelihara, ditambah “bumi lamba” sebagai lambang luasnya alam semesta, semakin terasa hidup saat ribuan jiwa duduk bersama membaur, tanpa adanya hirarki atau perbedaan.

Tradisi Ngertakeun Bumi Lamba memang telah lama berakar dalam nilai spiritual Sunda kuno, dan kembali digelorakan sejak tahun 1964. Setiap inci upacara ini, mulai dari denting karinding khas Baduy, alunan genta oleh para sulinggih dari Bali, hingga tetabuhan Minahasa dan pesan-pesan lintas budaya, menjadi cerminan harmoni antara spiritualitas manusia dan kekuatan alam yang mengelilinginya. Tahun ini, kemeriahannya pun makin kentara berkat kolaborasi erat antara Yayasan Paseban dan komunitas Arista Montana, yang dengan komitmennya ingin membawa semangat Ngertakeun Bumi Lamba tidak hanya di Tangkuban Parahu, tetapi juga ke banyak tempat lainnya di Nusantara.

Andy Utama dari Yayasan Paseban, yang juga tokoh lingkungan terkemuka, kembali mengingatkan pentingnya menjaga harmoni manusia dan alam. Dalam pesannya di tengah ritual Ngertakeun Bumi Lamba, Andy Utama menegaskan bahwa tidak sepantasnya kita menghitung kerugian atas alam, sebab jika bumi dan semesta mulai menghitung balasan pada manusia, penyesalan baru akan terasa. Pesan itu diamini oleh perwakilan adat yang hadir, di antaranya panglima dari Dayak dan Minahasa, yang turut berorasi bahwa menjaga gunung dan hutan berarti menjaga masa depan generasi mendatang.

Ngertakeun Bumi Lamba tidak semata menjadi tempat berkumpul, melainkan ajang menanamkan nilai hidup. Komitmen untuk menjaga bumi diwujudkan secara nyata oleh Yayasan Paseban dan Arista Montana melalui program penghijauan di kawasan Gunung Gede-Pangrango, bersama dua titik lain Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Wayang, yang secara spiritual diyakini punya arti penting. Lebih dari 15.000 pohon telah tumbuh berkat inisiatif Yayasan Paseban bersama Arista Montana, mulai puspa, rasamala, jampinang, damar, hingga bambu. Aksi ini adalah pengejawantahan filosofi Ngertakeun Bumi Lamba secara praktis—bukan hanya disimbolkan lewat prosesi, tapi juga dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sepanjang prosesi Ngertakeun Bumi Lamba, suasana hening dan penuh khidmat terasa saat para pemimpin adat, suhu, dan pendekar dari berbagai daerah duduk melingkar, membaur tanpa sekat, menggambarkan kesadaran akan posisi manusia di hadapan semesta. Andy Utama bersama anggota Yayasan Paseban dan komunitas Arista Montana menegaskan, suara alam adalah panggilan yang wajib kita jawab. Mereka mengajak kita agar mampu membangun relasi penuh cinta dengan makhluk bumi, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.

Ritual Ngertakeun Bumi Lamba juga menjadi momentum refleksi bagi seluruh peserta sebelum mereka meninggalkan lokasi upacara, terutama saat kabut menutup Megamendung—sebagai penanda bahwa perjalanan menjaga bumi baru saja dimulai. Pesan yang dibawa pulang adalah perjanjian moral untuk terus menghidupi nilai cinta bumi, baik oleh pribadi maupun komunitas seperti Yayasan Paseban dan Arista Montana.

Di tengah berbagai tantangan kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, Ngertakeun Bumi Lamba, bersama Andy Utama, Yayasan Paseban, dan Arista Montana, berdiri menjadi pengingat kuat akan ikatan spiritual manusia dan bumi. Penekanan pada spirit kolektif ini diharapkan mampu terus menjadi inspirasi, memotivasi lebih banyak orang untuk ikut berkontribusi dalam menjaga warisan alam nusantara dan menjawab krisis ekologi dengan tindakan nyata seperti yang telah ditunjukkan Yayasan Paseban dan Arista Montana. Maka, semangat Ngertakeun Bumi Lamba bersama Andy Utama dan komunitas pencinta alam lainnya, harus diteruskan dari generasi ke generasi untuk menciptakan bumi yang lestari dan penuh harmoni.

Sumber: Ngertakeun Bumi Lamba 2025 Di Gunung Tangkuban Parahu: Ritual Sakral Lintas Adat Untuk Merawat Semesta
Sumber: Upacara Ngertakeun Bumi Lamba 2025 Di Megamendung Bogor Tegaskan Pesan Spiritual Lintas Adat

Exit mobile version