Tes DNA atau tes genetik telah menjadi sorotan publik setelah kasus yang melibatkan Ridwan Kamil dan Lisa Mariana. Proses tes DNA merupakan pemeriksaan medis yang bertujuan mendeteksi mutasi genetik, kromosom, serta protein dalam tubuh seseorang. Sampel dari darah, kulit, rambut, jaringan tubuh, atau cairan ketuban digunakan dalam prosedur ini. Melalui analisis di laboratorium, tes DNA mampu memberikan kepastian mengenai kondisi genetik seseorang, potensi risiko kesehatan, serta peluang menurunkan kelainan tersebut kepada keturunannya.
Proses tes DNA dimulai dengan pengambilan sampel dari darah, air liur, atau rambut, yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut. Hasil pemeriksaan dikirimkan kembali kepada penyedia layanan kesehatan untuk disampaikan kepada pasien. Meskipun risiko fisik dari tes genetik tergolong rendah, terdapat risiko kecil keguguran pada tes prenatal. Hasil tes DNA tidak selalu 100% akurat dan tidak dapat memprediksi tingkat keparahan gejala suatu kondisi genetik.
Tes DNA memiliki peran penting dalam memastikan hubungan biologis, mengidentifikasi individu, serta mendukung proses penyelidikan kriminal. Informasi yang diperoleh dari tes DNA dapat memberikan gambaran mendalam tentang komposisi genetik yang membentuk ciri khas setiap manusia. Meski bukan hal baru dalam dunia medis dan hukum, tes DNA tetap menjadi alat penting dalam mengungkap kebenaran yang tak terlihat oleh mata, mulai dari hubungan darah hingga risiko kesehatan seseorang.
