Sendi bahu merupakan bagian tubuh yang penting karena memiliki kemampuan untuk bergerak ke berbagai arah sesuai kebutuhan. Struktur bola dan soket pada sendi bahu membuatnya tergolong dangkal sehingga lebih rentan mengalami dislokasi akibat pergerakan kurang stabil. Dislokasi bahu biasanya menyebabkan nyeri hebat, pembengkakan, dan membatasi ruang gerak. Cedera ini umumnya dialami oleh pria usia 20-30 tahun, terutama yang aktif dalam olahraga intens seperti tinju, voli, sepak bola, basket, atau senam. Setiap jenis olahraga memiliki teknik latihan khusus untuk menguatkan otot bahu dan mengurangi risiko dislokasi.
Beberapa latihan ringan yang dapat membantu menguatkan bahu dan mencegah dislokasi antara lain pull-up, push-up, front raise, triceps dips, dan shoulder press. Latihan pull-up dapat dilakukan dengan mengangkat tubuh dari posisi kaki menggantung, sementara push-up bisa dilakukan di mana saja dengan menggunakan matras atau lantai. Front raise menggunakan dumbel sebagai beban untuk diangkat ke depan tubuh, sementara triceps dips fokus pada menguatkan otot bahu, lengan, dan dada. Shoulder press membantu menguatkan otot bahu dan bagian atas tubuh dengan gerakan mengangkat dumbel ke arah atas.
Melakukan latihan tersebut secara teratur dapat meningkatkan kekuatan, kestabilan, dan fleksibilitas sendi bahu, sehingga risiko dislokasi dapat berkurang. Selain itu, penting untuk selalu melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelahnya untuk menjaga kesehatan otot dan sendi serta mencegah cedera. Dengan rutin melakukan latihan tersebut, Anda dapat memperkuat otot bahu dan meningkatkan kesehatan sendi secara keseluruhan, sehingga dapat terhindar dari risiko dislokasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari.