Menyimpan kentang di kulkas sering dianggap cara praktis untuk menjaga kesegarannya. Banyak orang beranggapan bahwa suhu dingin bisa memperlambat proses pembusukan, mencegah tumbuhnya jamur, dan membuat kentang lebih tahan lama. Namun, cara penyimpanan ini ternyata tidak selalu aman, terutama jika kentang akan diolah menjadi makanan sehari-hari. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kualitas dan kesehatan kentang. Suhu dingin di dalam kulkas dapat mengubah pati menjadi gula, sehingga rasa kentang menjadi manis dan teksturnya lebih keras saat dimasak. Selain itu, kondisi tersebut dapat memungkinkan terbentuknya senyawa berbahaya seperti akrilamida saat kentang digoreng atau dipanggang.
Ada beberapa alasan mengapa kentang sebaiknya tidak disimpan di dalam kulkas. Pertama, suhu dingin di dalam kulkas dapat menyebabkan pati dalam kentang berubah menjadi gula, mengubah rasa menjadi lebih manis dan tekstur lebih keras. Proses ini dapat mempengaruhi kualitas kentang secara keseluruhan. Kedua, ketika kentang yang disimpan di kulkas digoreng atau dipanggang, gula yang terbentuk akan bereaksi dengan asam amino asparagin, menghasilkan senyawa kimia bernama akrilamida yang merupakan zat karsinogenik. Selain itu, penyimpanan kentang pada suhu rendah dapat mengurangi kandungan vitamin C di dalamnya, yang penting untuk kesehatan tubuh.
Lebih lanjut, kelembapan dalam kulkas dapat mempercepat proses pembusukan kentang karena tanpa sirkulasi udara yang baik, kelembapan dapat merangsang pertumbuhan jamur dan bakteri. Jadi, cara terbaik untuk menyimpan kentang adalah di tempat yang sejuk, gelap, dan kering dengan suhu sekitar 7–12°C. Hindari menyimpan kentang di dalam kantong plastik, gunakan wadah seperti kantong kertas atau keranjang dengan ventilasi udara baik. Dengan memahami larangan menyimpan kentang di kulkas dan mengikuti cara penyimpanan yang tepat, Anda dapat memastikan kentang tetap segar, aman, dan bergizi untuk dikonsumsi. Tetaplah memperhatikan cara penyimpanan bahan makanan untuk menjaga kualitas dan kesehatan.