Pemerintah Provinsi Banten telah menganggarkan dana sebesar Rp1 miliar untuk mendaftar sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2032 bersama Lampung. Dana ini disiapkan untuk disetorkan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat sebagai bentuk komitmen dan keseriusan dalam persiapan menjadi tuan rumah PON. Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banten, Ahmad Syaukani, dana sebesar Rp1 miliar tidak akan bisa dikembalikan jika Banten memutuskan untuk mundur, sehingga harus digunakan dengan bijak.
Proses pendaftaran tuan rumah akan dilakukan setelah penyelenggaraan PON Bela Diri di Kudus selesai. Selain biaya pendaftaran Rp1 miliar, tuan rumah juga perlu menyediakan dana sebesar Rp7 miliar untuk proses bidding tuan rumah yang akan dilakukan oleh KONI tahun depan. Banten bersama Lampung berbagi beban biaya masing-masing Rp3,5 miliar. Pemerintah daerah berharap Banten dapat memenangkan proses bidding tersebut dan telah mulai melakukan persiapan infrastruktur termasuk area parkir dan akses keluar-masuk di kawasan Banten International Stadium (BIS).
Gubernur Banten telah memberikan arahan untuk mempersiapkan infrastruktur pendukung termasuk area parkir dan akses keluar-masuk di kawasan Banten International Stadium (BIS). Dengan aksesibilitas yang lebih mudah dibandingkan dengan daerah lain, Banten memiliki peluang besar untuk menjadi tuan rumah PON 2032. Berbagai persiapan menuju PON juga telah dimulai, membuktikan komitmen dari Pemerintah Provinsi Banten untuk menyelenggarakan event olahraga bergengsi tersebut.
