Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah mengungkapkan dua jalur utama penyebaran zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Temuan ini mengindikasikan bahwa kontaminasi Cs-137 tersebar ke 22 pabrik dan 13 titik lapak besi serta barang bekas di wilayah tersebut. Rasio Ridho Sani, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLH, menyatakan bahwa penyebaran Cs-137 terjadi melalui udara dan slag, limbah hasil peleburan logam yang digunakan untuk penimbunan lahan di permukiman dan lapak rongsokan. Untuk mengurangi risiko paparan, KLH bersama Satgas Penanganan Bahaya Radiasi telah menyiapkan relokasi sementara bagi warga di sekitar titik dekontaminasi. Langkah ini diambil untuk memastikan kesehatan masyarakat tidak terganggu selama proses pemindahan material terkontaminasi berlangsung. Saat ini, KLH bersama Satgas Radiasi telah berhasil mengevakuasi 248,4 ton material terkontaminasi Cs-137 dari 13 titik berbeda di Cikande dan menyimpannya sementara di fasilitas interim storage PT Peter Metal Teknologi (PMT). Tidak hanya itu, tim juga melakukan pengawasan material dan survei menyeluruh pada lokasi-lokasi yang dicurigai terpapar Cs-137. Melalui empat bidang kerja, staf KLH dan Satgas Radiasi berkolaborasi untuk memetakan area terdampak, melakukan dekontaminasi di dalam dan luar pabrik, serta memantau pergerakan material yang berpotensi terkontaminasi. Kombes Pol Yopie Indra Prasetya dari Satuan Kimia Biologi Radiasi Nuklir (KBRN) Gegana Brimob juga turut terlibat dalam proses dekontaminasi di beberapa titik di luar kawasan industri modern Cikande. Dengan berbagai langkah yang diambil, diharapkan kontaminasi Cs-137 dapat dikendalikan dan kesehatan masyarakat serta keberlanjutan industri di kawasan Cikande tetap terjaga.
Dua Jalur Penyebaran Radioaktif Cs-137 di Cikande: Analisis KLH

