27.1 C
Jakarta
Saturday, October 19, 2024

Setelah Debat Ketiga, Simpati dan Kepercayaan Publik terhadap Prabowo Diyakini Semakin Berkembang

Jangan Lewatkan

Pada titik ini, ia menambahkan bahwa saat menuju pemungutan suara, kita seharusnya melakukan refleksi mendalam tentang kualitas pemimpin yang akan dipilih.

“Di tengah berbagai tantangan bangsa kita, pemimpin yang kita harapkan adalah seseorang yang memiliki visi strategis dan penguasaan lapangan yang cukup, bukan hanya seseorang yang mencari kekuasaan dengan cara menggunakan kata-kata,” kata Najih.

Lebih lanjut, Najih mengatakan bahwa dalam sejarah bangsa ini, debat telah menjadi bagian dari tradisi intelektual yang menemani perkembangan bangsa. Debat antara para pendahulu biasanya digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik calon pemimpin, menguji kemampuan mereka dalam analisis, serta merumuskan solusi untuk masalah-masalah strategis.

Debat yang bersifat diskursif dan produktif setidaknya dapat dilihat dari dialog saling sanggah antara Mohammad Hatta dengan Soepomo, Soekarno dengan Mohammad Natsir, serta Soekarno dengan Hatta. Mereka berlomba mempertahankan pendapat tanpa merendahkan martabat lawan debatnya. Perdebatan tersebut akhirnya melahirkan gagasan bersama tentang kemerdekaan dan demokrasi yang kita nikmati saat ini,” tuturnya.

Semua Berita

Berita Terbaru