Memukul anak sebagai bentuk disiplin masih sering dilakukan oleh beberapa orang tua meskipun penelitian menunjukkan bahwa hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak. Dampaknya meliputi gangguan emosional seperti rasa takut, cemas, dan kehilangan kepercayaan diri. Selain itu, memukul anak juga dapat menyebabkan masalah perilaku seperti agresivitas dan perilaku menentang. Gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan trauma juga dapat muncul akibat kekerasan fisik ini.
Untuk menghindari dampak negatif tersebut, ada alternatif disiplin positif yang bisa diterapkan. Salah satunya adalah komunikasi yang efektif dengan anak, termasuk berbicara dengan tenang dan mendengarkan mereka. Memberikan konsekuensi yang tepat, seperti konsekuensi logis dan penguatan positif, juga bisa membantu mengarahkan perilaku anak. Pengaturan batasan yang jelas dan mengajarkan keterampilan sosial serta emosional juga penting dalam mendisiplinkan anak tanpa kekerasan fisik.
Dengan menerapkan pendekatan disiplin positif ini, orang tua dapat membantu anak mengembangkan perilaku yang baik tanpa perlu resort ke kekerasan fisik. Komunikasi yang baik, pemberian konsekuensi yang sesuai, serta pengajaran keterampilan sosial dan emosional dapat memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan emosional anak. Itulah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan orang tua dalam mendisiplinkan anak untuk memastikan kesehatan mental dan perkembangan mereka tetap terjaga.