Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, sering ditemui mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Faktor-faktor yang memicu hal ini beragam, dan memahami akar masalahnya adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang efektif. Persaingan akademis yang semakin ketat dan ekspektasi yang tinggi dari orang tua serta masyarakat menyebabkan banyak Gen Z merasa tertekan. Kemudian, media sosial seringkali menampilkan citra kehidupan yang sempurna, menciptakan rasa tidak percaya diri dan stres pada Gen Z. Selain itu, ketidakpastian ekonomi dan kekhawatiran terhadap lingkungan juga menyumbang tingkat stres yang tinggi pada generasi ini. Meskipun demikian, stigma terhadap kesehatan mental yang masih ada dan kurangnya dukungan dari keluarga atau lingkungan juga menjadi pemicu stres yang signifikan.
Untuk mengatasi stres pada Generasi Gen Z, beberapa langkah dapat ditempuh. Dukungan kesehatan mental yang meliputi akses ke profesional serta edukasi tentang pentingnya kesehatan mental dapat membantu mengurangi stigma dan memberikan bantuan yang dibutuhkan. Selain itu, manajemen waktu dan stres, serta penggunaan media sosial yang sehat juga penting untuk membantu Gen Z mengelola stres dengan efektif. Dukungan sosial dari lingkungan yang mendukung serta aktivitas sosial yang positif juga dapat memainkan peran penting dalam membantu generasi ini menghadapi tantangan stres mereka. Dengan memahami akar penyebabnya dan memberikan solusi yang sesuai, kita dapat membantu Generasi Gen Z mengelola stres dengan lebih baik dan mencapai kesejahteraan mental yang optimal.