Kelangkaan gas elpiji 3 kg kembali menimpa masyarakat di Kabupaten Serang, menghambat aktivitas sehari-hari terutama bagi mereka yang bergantung pada gas untuk keperluan memasak dan berjualan. Ade, seorang penjual gas elpiji di Kampung Ragas Tegal, Kecamatan Carenang, mengatakan bahwa kelangkaan sudah terjadi sejak awal tahun dan semakin parah dalam beberapa minggu terakhir. Ia pun membuat tungku buatan dengan serbuk kayu sebagai bahan bakar alternatif karena gas sulit didapat. Walaupun harga gas masih stabil, ketersediaannya semakin sulit dengan adanya aturan baru terkait distribusi elpiji 3 kg.
Tidak hanya Ade, pedagang lain seperti Kamsiah di kawasan Carenang juga mengalami kesulitan dalam mendapatkan gas elpiji sejak pertengahan Januari. Meskipun harga gas masih normal, stoknya cepat habis begitu tersedia. Situasi ini membuat pendapatan pedagang kecil yang bergantung pada gas sebagai bahan bakar utama terdampak. Kamsiah berharap agar ketersediaan gas kembali normal dengan harga yang terjangkau untuk mempermudah aktivitas sehari-hari. Belum ada kejelasan mengenai penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kg di Kabupaten Serang, sehingga diharapkan pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini dan memastikan aktivitas masyarakat tidak terganggu.