Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menetapkan target agar Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong selesai sebelum tahun 2030. Dengan kapasitas 4600 Liter per detik, SPAM ini diharapkan dapat memasok air baku untuk Jakarta. Rano Karno juga menyebut perjuangannya saat menjadi Gubernur Banten pada tahun 2015-2017, yang melibatkan pembangunan waduk Karian yang dianggapnya sebagai tantangan yang sulit.
Dengan harapan bahwa selesainya pembangunan SPAM ini akan meningkatkan pasokan air bersih untuk warga Jakarta, Rano menyoroti kesulitan yang pernah dialaminya dalam proses pembangunan waduk Karian. Melalui program utama pemerintahan Pramono-Rano, perluasan jaringan air perpipaan untuk seluruh wilayah Jakarta menjadi prioritas yang harus diselesaikan.
Namun, kendala-kendala seperti water way yang belum dibangun dan belum adanya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Serpong sebagai pengolah air baku dari Waduk Karian menambah keraguan dalam dapatnya SPAM Karian beroperasi tepat waktu. Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, juga menyebutkan bahwa pasokan air baku dari Waduk Karian ke Jakarta tergantung pada percepatan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Meskipun terdapat upaya menyurati Kementerian PU untuk memastikan eksekusi suplai air baku sebelum tahun 2030, proses yang masih panjang membuat mereka agak pesimis dalam mencapai target yang ditetapkan.
Dalam upaya untuk memastikan kelancaran pasokan air dari Waduk Karian ke Jakarta, langkah-langkah konkret dan kerjasama yang efektif antara berbagai pihak sangat diperlukan. Diharapkan bahwa melalui koordinasi yang tepat, proses pembangunan SPAM Regional Karian-Serpong dapat diselesaikan dengan efisien dan memastikan pasokan air bersih yang memadai bagi warga Jakarta sebelum 2030.